Di
pinggir sebuah hutan yang lebat, berdiri beberapa rumah kecil dan terawat
seperti sebuah pemukiman. di pemukiman itu tinggal seorang gadis cantik yang
bernama Rafsella, putri dari seorang kepala suku di pemukiman tersebut. bukan
hanya karena keindahan pemukiman itu saja yang menarik perhatian orang, tapi
juga banyak pemuda yang berkunjung untuk melamar Rafsella.
suatu
hari, datanglah seorang pria tampan yang bernama Rasyaka dan hendak melamar
Rafsella. seperti biasa, orang tua mengajukan sebuah persyaratan yang harus
dipenuhi. persyaratannya yaitu, mencari dan menangkap kijang emas hidup di
dalam hutan lebat yang dekat dengan pemukiman dalam waktu tiga hari. orang tua
dari Rafsella menganggap bahwa Rasyaka tidak mungkin bisa memenuhi persyaratan
seperti pemuda-pemuda sebelumnya, bahkan banyak pemuda yang tidak kembali
setelah diberi persyaratan seperti itu.
Rasyaka
segera berangkat dan masuk dalam hutan yang lebat dan bahaya yang akan
mengancamnya. tidak mudah untuk mendapatkan seekor kijang emas apalagi dalam
keadaan hidup. saat pencarian berlangsung, Rasyaka bertemu dengan seekor
harimau ganas.
"apa
yang kamu nginkan harimau? kenapa kamu mengganggu perjalananku?"
"hai
anak muda, apa yang kamu cari? mengapa kamu masuk daerah kekuasaanku?"
"aku
mencari seekor kijang emas yang akan aku persembahkan kepada kepala suku agar
aku dapat melamar Rafsella."
"aku
tau dimana sarang kijang-kijang emas itu. aku akan memberitahu dan mengantarmu
jika kamu memenuhi persyaratan dari aku."
"apa
persyaratannya?"
"jika
kamu berhasil melamar dan menikah nantinya, kamu akan segera memiliki anak
laki-laki. dan saat istrimu nanti melahirkan bayi laki-laki itu, segera berikan
kepadaku sebagai ucapan terima kasihmu kepadaku. tenang saja, aku tidak akan
memakan anakmu itu melainkan akan aku jadikan anak angkatku karena aku tidak
memiliki anak. tapi jika kamu berbohong padaku maka anakmu akan aku kutuk
menjadi kijang emas dan akan kembali seperti semula jika dia menemukan cinta
sejatinya."
"baik
aku akan memenuhi semua permintaanmu."
induk
harimau itupun menunjukan jalan dimana kijang emas itu tinggal. tak lama
kemudian sampailah mereka di tempat tujuan. seekor kijang emas menghamipiri
mereka.
"apa
yang kalian inginkan?"
"aku
hanya ingin meminjam salah satu dari kalian. aku tidak akan menyakiti kalian.
aku membutuhkan pertolongan kalian agar aku dapat melamar Rafsella."
"apa
kamu mau berjanji tidak akan menyakiti kita seperti pemuda-pemuda sebelumnya.
jika kamu berbohong maka induk harimau ini akan memakanmu hidup-hidup."
"baiklah
aku berjanji."
hari
ke tiga tiba, Rasyaka kembali ke pemukiman dengan membawa kijang emas seperti
persyaratan yang diberikan kepadanya. semua orang kaget dan memandang Rasyaka
dengan penuh heran dan kagum. akhirnya kepala suku menikahkan mereka.
beberapa
bulan kemudian, Rafsella melahirkan bayi laki-laki yang tampan dan gagah. tapi
kemudian bayi itu akan dibawa pergi oleh Rasyaka.
"mau
dibawa kemana bayi kita?"
"maafkan
aku istriku, aku tidak menceritakan semuanya dari awal. sebenarnya saat aku
mencari kijang emas, aku dibantu oleh seekor induk hariamu tapi dengan sebuah
persyaratan. dan aku menyetujuinya. sebenarnya aku menyesal, tapi harus
bagaimana lagi, karena itu adalah janjiku, jika tidak maka anak kita akan
dikutuk menjadi seekor kijang emas. dan dia bisa kembali seperti semula jika
dia menemukan cinta sejatinya."
"jangan
suamiku, biarkan anak kita disini, jangan kamu bawa pergi, aku tidak mau
berpisah dengannya."
"tapi
bagaimana aku menjelaskan semua ini kepada induk harimau?"
akhirnya
meraka memutuskan anak mereka yang diberi nama Rombeldam tidak akan diberikan
kepada induk harimau, melaikan anak dari tetangga mereka yang bersedia
berkorban demi calon penerus kepala suku yang akan datang. tapi Rombeldam tetap
menjadi seekor kijang emas.
ketika
Rombeldam dewasa, Rombeldam belum juga kembali seperti semula. hingga pada
akhirnya, Rafsella dan Rasyaka mengadakan sebuah perlombaan bagi para wanita
yang dapat menerima Rombeldam apa adanya dan dapat membuat Rombeldam kembali seperti
semula.
suatu
hari, ada beberapa wanita yang datang. satu persatu wanita cantik yang datang
ditolak oleh Rombeldam dengan berbagai alasan, sampai pada wanita terakhir yang
buruk rupa dan bau tidak sedap. entah apa yang ada dalam pikiran Rombeldam,
wanita buruk rupa itu diterima olehnya dengan alasan wanita itu baik dan dapat
menerima Rombeldam apa adanya.
kemudian
mereka segera menikah. saat mereka menikah, Rombeldam bertanya kepada Wanita
buruk rupa yang bernama Rungdana.
"apa
kamu mau menerima keadaanku yang seperti ini, dalam bentuk seekor kijang
emas?"
"aku
akan menerima kamu apa adanya, karena aku juga tak sempurna, wajahku jelek dan
bau."
saat
mereka berbincang-bincang, secara tidak sengaja wujud mereka berubah secara
perlahan ke wujud semula. Rombeldam kembali menjadi seorang pria yang tampan
dan gagah, sedangkan Rungdana berubah menjadi seorang putri yang cantik dan
mempesona. akhirnya mereka hidup bahagia bersama keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar