Minggu, 16 Desember 2012

ARTI CORETAN

coretan yang g sengaja dibuat (misal iseng2 ketika lagi bosan) ternyata ada artinya, lansung aja, apa makna coretanmu?

Coretan berbentuk panah :
Maka menunjukkan bahwa anda adalah orang yang ambisius dan agresif. Apabila anda menggambar tanda panah ke kiri berarti senang mengenang masa lalu. Sedangkan tanda panah ke kanan berarti siap untuk menyongsong masa depan. Tanda panah ke suatu objek berarti marah atau penasaran dengan objek tersebut.

coretan berbentuk lingkaran :
Maka sering dikaitkan dengan keramahan, senang bicara dan senang berteman. Artinya anda fleksibel, mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri. Anda juga memiliki iman yang kuat sehingga berjiwa optimis dan pantang menyerah.

coretan berbentuk geometris seperti segitiga, segi empat, persegi panjang dan formasi pola lain :
Maka menunjukkan pikiran yang logis. Gambar ini juga menandakan pikiran yang teratur, proses pemikiran yang jernih dan ketrampilan dalam membuat perencanaan efisiensi dan tujuan. Meski orang menilai anda kolot, tapi anda mampu menyelesaikan pekerjaan dalam situasi kritis sekalipun.

Jika coretan berbentuk gambar lingkaran kusut yang besar :
Maka menandakan keinginan akan gaya hidup bebas yang menggelinding begitu saja. Sementara lingkaran kusut yang kecil melambangkan perasaan amarah yang terpendam.

Jika coretan berbentuk gambar abstrak :
Maka melambangkan ketegangan, kesulitan dan gangguan dalam konsentrasi. Gambar berbentuk kotak : Gambar kotak memang lebih banyak dilakukan oleh kaum lelaki. Kotak yang ditumpuk menunjukkan pemikiran yang metodis dan konstruktif. Kotak tertutup menandakan bahwa anda adalah orang yang menghargai privasi. Sementara kotak terbuka mencerminkan harapan untuk menyambut seseorang atau sebaliknya keinginan lari dari situasi yang menekan. Coretan gambar binatang : mampu mencerminkan bagaimana memandang diri sendiri.
Jika menggambar hewan peliharaan, seperti kucing maka berarti anda memiliki pribadi yang ramah dan sensitif:
Gambar burung maka berarti anda memiliki daya imajinasi yang tinggi, penuh pertimbangan, cinta kasih dan menyukai kebebasan. Bila anda menggambar hewan kecil maka mengindikasikan perasaan takut yang tersembunyi, lemah, pasif, kurang percaya diri dan introvert.
Sedangkan gambar hewan liar mencerminkan agresivitas dan ketegasan. Gambar hewan yang suka bersenang-senang, seperti anjing maka menunjukkan bahwa anda orang yang senang bermain.
Gambar hewan berjalan pelan, seperti kura-kura maka menunjukkan kepribadian yang senang merenung.

Jika coretan sering membentuk gambar bunga :
Maka melambangkan sisi feminin dan keinginan melihat pertumbuhan, alam dan reproduksi. Gambar bunga juga menunjukkan keinginan berkembang dan menghasilkan sesuatu dalam hidup. Bunga dalam rangkaian bisa menggambarkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Sementara gambar bunga dan tumbuhan menunjukkan anda orang yang sensitif, manusiawi, hangat dan terbuka.

Jika Coretan pohon yang selalu anda gambar :
Maka melambangkan ego dan ambisi. Jika pohon itu memiliki daun yang lebat dan buah, ini menunjukkan anda orang yang mendambakan cinta, seks dan anak. Pohon tanpa daun dan buah, dengan daun terkulai menunjukkan depresi dan kurang semangat juang. Lalu, kalau pohon digambar dengan akar, menunjukkan orang yang mementingkan asal-usul.

Jika coretan berbentuk gambar hati :
Maka menandakan anda sedang jatuh cinta. Hati melambangkan pikiran orang yang menggambarnya dipenuhi cinta dan sentimentil.
Jika coretan membentuk Wajah cantik yang anda gambar :
Maka menunjukkan rasa kasih sayang kepada orang lain. Orang yang senang menggambar wajah cantik melihat hal-hal positif dalam diri seseorang, situasi, optimistik, manusiawi, bersifat baik dan sensitif terhadap sesama. Ia juga mampu menunjukkan empati, ramah dan senang bergaul.

Jika coretan membentuk gambar wajah jelek :
Maka anda adalah seseorang yang penuh curiga, tidak suka dan tidak percaya pada orang lain. Anda memiliki jiwa pemberontak, kurang percaya diri, senang melihat hal-hal buruk dalam diri setiap orang dan situasi. Anda juga defensif, cenderung mengubah fakta karena pandangan anda yang ‘gelap’ dan sempit.

Jika coretan membentuk gambar rumah :
Maka menunjukkan perasaan terhadap lingkungan rumah, dan biasanya digambar oleh kaum perempuan. Rumah yang tidak bahagia, biasanya digambarkan dengan rumah berbentuk asimetris tanpa jendela. Sementara rumah dengan cerobong asap yang mengeluarkan asap menunjukkan anda orang yang bahagia dengan sikap positif terhadap kehidupan di rumah. Rumah yang dingin tanpa hiasan menunjukkan rasa tidak senang dengan kehidupan di rumah.
Jika coretan membentuk gambar bintang dan benda-benda langit :
Menunjukkan perasaan penuh harapan, optimisme, ambisi dan kebutuhan untuk membuktikan serta mempromosikan diri. Jika coretan membentuk gambar alat transportasi dalam bentuk apapun : melambangkan hasrat untuk pergi atau mencapai tujuan. Semakin cepat jenis kendaraan yang digambar artinya anda ingin cepat-cepat menyampaikan pendapat atau pergi.

Jika coretan membentuk gambar makanan :
Biasanya memiliki tiga makna. Yang pertama adalah kebutuhan akan cinta. Kedua adalah hasrat yang ingin dipenuhi. Ketiga adalah haus akan sesuatu. Mana yang sesuai dengan anda?

Jika coretan membentuk gambar Senjata :
Maka menunjukkan sikap persaingan dan kebutuhan untuk membuktikan diri penuh kekuatan. Jika coretan membentuk gambar tangga : maka menunjukkan anda memiliki banyak ambisi, dorongan yang kuat untuk membuktikan diri, tidak sabar terhadap proses yang panjang dan berusaha meraih tujuan terdekat. Bagi kaum lelaki, biasanya sering menggambar alat vital.

Jika ada lelaki yang menggambarkan payudara besar atau vagina :
Artinya hidup lelaki itu sedang terancam oleh perempuan. Tetapi jika ia senang menggambarkan alat vital dari kaum sejenisnya, artinya ia memiliki kelainan seksual. Sedangkan bagi anda yang menggmbarkan penis, maka menandakan anda sedang merasa dikucilkan. 

Jika anda senang menulis nama sendiri dengan bentuk tulisan berbeda :
Maka anda adalah seorang yang sedang mengalami krisis kepribadian. Anda tidak yakin dengan arah kehidupan anda sendiri. Sedangkan goresan tanda tangan selalu anda lakukan secara tidak sadar : maka menandakan konflik emosional dan intelektual sedang meningkat sehingga anda berada dalam kesulitan. Benar atau tidaknya makna tersebut, silakan anda buktikan sendiri. Tanpa disadari, saat menelpon atau mengikuti seminar, anda mencoret-coret di atas kertas yang membentuk sebuah gambar. Dari coret-coret tersebut ternyata bisa mengungkapkan kepribadian dan perasaan anda yang tersembunyi.

الدر س الثا لث-التراكيب
انواع الخبر
الحداءق العامة
تسعى الحكوما ت الى نشر الحداءق العامة في المدن الكبى.  فالحداءق جميلة المنظر , وهواؤها نقي , وهي مكان للراحة : الازهار فيه مفتحة والطيورفوق الاشجار والعشب الآخضر يغطي الأرض . يحرص كثير من الناس على زيارة الحداءق العامة في أيام الإجازات وفي أوقات الفراغ لذالك تمتلءى ااحداءق باالزور : فالعاءلات في كل مكان , والأطفال يلعبون على العشب والبسمة على وجوههم, والأصدقاء يتحدثون ويضحكون .
ويبقى الزوار في الحديقة بعض الوقت ثم يرجعون إلى بيوتهم وقد أمضوا أوقاتا سعيدة.
مناقشة للفهم
-. بماذ تمتاز الحداءق العامة ؟ لأن الازهارجميلة فيه مفتحة والطيورفوق الاشجار والعشب الآخضر يغطي الأرض
-. متى يذهب الناس إلى الحداءق ؟ العامة في أيام الإجازات وفي أوقات الفراغ لذالك تمتلءى ااحداءق

Pelajaran ketiga - Komposisi
Jenis Berita
Kebun Raya
Pemerintah berusaha untuk mempublikasikan kebun raya di Kaby kota. Pemandangan indah, udara segar, tempat untuk beristirahat: bunga-bunga bermekaran dan burung-burung di atas pohon dan rumput hijau menutupi tanah. Banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi taman di liburan dan rekreasi sepotong Temtley kebun beruang palsu: Keluarga di mana-mana, anak-anak bermain di rumput dan senyum di wajah mereka, dan teman-teman berbicara dan tertawa.
Para pengunjung tetap di taman selama beberapa waktu, kemudian mereka kembali ke rumah mereka telah menghabiskan saat-saat bahagia.
Diskusi pemahaman
-. Keuntungan apa dari adanya taman umum?   Karena bunga-bunga bermekaran indah dan burung-burung di atas pohon dan rumput hijau menutupi tanah.
-. Kapan orang-orang pergi ke taman? Pada hari libur dan untuk mengisi waktu luang.

Tingkatan Intelegensi
Tingkatan intelegensi berdasarkan pengukuran sebagai berikut :
1.      Intelegensi Quontion yang mencapai 140 - keatas merupakan Jenius
2.      Intelegensi Quontion yang mencapai 130 -139 merupakan sangat cerdas
3.      Intelegensi Quontion yang mencapai 120 -129 merupakan cerdas
4.      Intelegensi Quontion yang mencapai 110 -119 merupakan diatas normal
5.      Intelegensi Quontion yang mencapai 90 - 109 merupakan normal
6.      Intelegensi Quontion yang mencapai 80 - 89 merupakan dibawah normal
7.      Intelegensi Quontion yang mencapai 70 - 79 merupakan bodoh
8.      Intelegensi Quontion yang mencapai 50 - 60 merupakan terbelakang (moron/debil)
9.      Intelegensi Quontion yang mencapai 49 -kebawah merupakan terbelakang
Pada dasarnya dalam kamus besar Bahasa Indonesia Tingkat adalah susunan yang berlapis-lapis atau berlenggok-lenggok seperti lenggek rumah, atau suatu kualitas atau keadaan lebih tinggi atau lebih rendah dalam hubungan dengan titik tertentu (Depdikbud, 1994). Sedangkan Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan akal budi seperti, kepandaian, ketajaman pikiran. Sejalan dengan itu Binet (dalam (Stein, 2003) menyatakan bahwa kecerdasan adalah sebuah proses terpadu yang melibatkan pertimbangan, pemecahan masalah dan penalaran. Dalam proses pembelajaran siswa di sekolah banyak aspek yang berperan dan ikut memberikan sumbangan terhadap keberhasilan penularan kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis dan ketrampilan yang bersifat praktis.
Kemampuan ilmu pengetahuan berhubungan dengan kemampuan intelegensi atau daya jiwa (ingatan, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya). Kemampuan ketrampilan berhubungan dengan aktifitas fisik, melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu dengan segala kesadarannya. Tingkat kecerdasan siswa merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bahri (2000) yang menyatakan bahwa:
“Intelegensi merupakan daya untuk menyesuaikan diri secara mudah dengan keadaan baru dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut tujuannya”. Selanjutnya Whitherington (1984) mengatakan bahwa: “Seorang dikatakan integensi apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat, tanpa mengalami masalah”.
Berdasar kedua pendapat di atas, kemampuan untuk menyesuaikan diri merupakan inti dari intelegensi. Sedangkan perbuatan intelegen bercirikan kecepatan, membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Kemudian Djamarah (2000) mengemukakan bahwa intelegensi merupakan:
a. The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively
b. The ability to utilize abstract can cepts effectively
c. The ability to grasp relationship and to quickly
Jadi dapat dipahami intelegensi adalah kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif dan kemampuan untuk memahami hubungan dengan cepat.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan (tinggi-rendahnya intelegensi) seseorang, dikembangkan instrumen yang dikenal dengan “Tes Intelegensi” dengan menggunakan pedoman perbandingan tetap antara umur logis dengan umur mental seseorang. Dengan ini intelegensi ditunjukkan dengan perbandingan kecerdasan atau disebut dengan istilah “Intelligence Quotient” yang biasa disebut IQ. IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, logika, dan konsep seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan ketrampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak.
IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, angka rata-ratanya 100, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan (bukan kebetulan) meraih nilai yang baik dalam ujian. Sejalan dengan pengertian di atas Salovey dan Mayer (dalam Stein, 2003) menyatakan: “IQ adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual”.
Berhubungan dengan intelegensi ini, dampak perkembangan selanjutnya banyak para ahli membuat klasifikasi intelegensi manusia. Gairison (dalam Azwar, 1996) mengklasifikasikan tingkat kecerdasan pada Tabel 2.1. Sedangkan Wart dan Marquis (1995) telah mengemukakan klasifikasi intelegensi pada tabel berikut:
Tabel 1. Distribusi IQ untuk Kelompok Standarisasi Tes Binet
IQ
Presentasse
Klasifikasi
1
2
3
160-169
0,03
Sangat superior
150-139
0,20
140-149
1,10
130-139
3,10
Superior
120-129
8,20
110-119
18,10
Rata-rata tinggi
100-109
23,50
Rata-rata/normal
90-99
13,00
80-89
14,50
Rata-rata rendah
70-79
5,60
Batas lemah
60-69
2,00
Lemah mental
50-59
0,40
40-49
0,20
30-39
0,03
Sumber: Gairison (dalam Azwar 1996).
Tabel 2. Distribusi IQ untuk Kelompok Standarisasi Tes Baylley
Kelas Interval Skor IQ
Klasifikasi
140 – ke atas
Genius (luar biasa)
110 – 139
Very superior (amat cerdas)
110 – 119
Superior (cerdas)
90 – 109
Normal (overage)
80 – 89
Dull (bodoh)
70 – 79
Border line (batas potensi)
50 – 69
Morrons (debiel)
30 – 49
Embicile (embisil)
Di bawah 30
Idiot
Sumber: Sumanto (1994)
Melihat data hasil intelegensi, kita dapat menggunakan tabel klasifikasi di atas sebagai acuan dasar untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, selanjutnya dapat mengelompokkan kemampuan intelegensi siswa sebagai data penelitian. Meskipun masih ada beberapa psikolog meragukan hasil tes intelegensi karena memandang alat tes atau alat ukur yang digunakan untuk mengetahui IQ seseorang belum cermat, maksudnya tes untuk mengukur intelegensi akademik dan tes untuk mengukur intelegensi praktis seharusnya menggunakan alat ukur yang berbeda. Namun hasil tes itu cukup untuk memberikan gambaran pada kita kemampuan IQ siswa, ditinjau dari segi kemampuan akademik saat ini.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa tingkat intelegensi siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi seseorang sehingga terdapat perbedaan intelegensi seseorang dengan yang lain adalah:
a. Pembawaan, yaitu sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir, kenyataan menunjukkan ada siswa yang pintar dan ada siswa yang bodoh, meskipun menerima pelajaran yang sama.
b. Kematangan, yaitu kematangan yang berupa fisik maupun psikis, dapat dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsi masing-masing.
c. Pembentukan, ialah segala keadaan di luar diri siswa yang mempengaruhi perkembangan intelegensinya, disengaja atau tidak.
d. Minat dan pembawaan yang leka, yakni dorongan-dorongan yang menuntun manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
e. Kebebasan, artinya manusia bebas memilih metode atau bebas memilih masalah sesuai dengan kebutuhan (Ngalim, 1990).
Dengan demikian kita sebagai pendidik bisa menyadari akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut dan dapat memilih metode-metode yang tepat dalam menyampaikan pelajaran. Semua faktor di atas bersangkut paut menjadi satu. Untuk menentukan seseorang berintelegen atau tidak, tidak bisa berpedoman pada salah satu faktor saja, sebab intelegensi adalah faktor total. Dari batasan-batasan yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa:
a. Intelegensi adalah merupakan faktor total, menyangkut berbagai macam daya jiwa yang erat
b. Intelegensi hanya dapat diketahui dari tingkah laku atau perbuatan yang nampak melalui “kelakuan intelegensinya”
c. Intelegensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja, tetapi faktor lingkungan dan faktor pendidikan ikut berperan.
d. Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru dan dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mencapainya.

Kamis, 13 Desember 2012

Pengertian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup psikologi perkembangan


A.  Pengertian Psikologi Perkembangan
Dalam usaha memahami psikologi perkembangan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan. Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan di samping kata perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.
a.        Perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock 1976 : 2).  (Seifert dan Hoffnung 1994 : 9) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills”. Sementara itu, (Dianie E papalia 2008 : 3) mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Menurut Van den Daele  “Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bykan sekedar penambah beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatakn kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. (Van den Daele 1976 : 128)
Menurut F.J. Monks, pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali”. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar. (Menurut F.J. Monks, dkk., 2001: 1)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.

b.      Pertumbuhan
Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. (Werner, 1969 : 44). Istilah pertumbuhan khusus dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. (F.J Monk, 2006 : 2). Dalam pertumbuhan ada sebuah proses pengulangan hal ini keliahatan berbeda tergantung pada pengulangan tertentu mana yang akan dijelaskan (Hurlock 1980 : 3). (Menurut burnham 1976 : 16) pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan bersifat bertambah.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif. Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat
Perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi didalam diri pribadi yang khas itu. titik berat yang diberikan oleh para ahli psikologi perkembangan adalah pada relasi atara kepribadian dan perkembangan, hal iti disebabkan oleh pendapat bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang, meskipun beberapa aspek lebih menonjol pada masa perkembangan tertentu, misalnya perkembangan fungsi indera dan fungsi motorik lebih menonjol pada tahun-tahun pertama.
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (F.J. Monk, 2006 : 1). Para ahli psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyrakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangya person.
Psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu. dengan begitu orang bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat dibedakan antara masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun memang ada ciri-ciri yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa sebelumnya. Berhubung dengan sifat seseorang yang khas dengan jalan perkembangannya yang khas pula, maka psikologi perkembangan juga dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup seseorang.
Beberapa definisi psikologi perkembangan menurut para psikolog:
Ø  Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan:
Ø  “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
Ø  Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: “ psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa”.
Ø  Dalam encyclopedia international : psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkan pembahasan tentang prilkau anak. Secara historis titik berat pembahasannya pada penganalisisan elemeen-elemen prilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi sarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.
Ø  Carter V. Good dalam dictionary of education: psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang membahas tentang arah atau tahapan kemajuan dari prilaku dengan mempertimbangkan phylogentic[1] dan ontogenetic[2], termasuk semua fase pertumbuhan dan penurunan. Hal ini berarti adanya pembatasan yang lebih luas dari pengertian ilmu jiwa keturunan, walaupun bentuk dan polanya ada persamaanya serta dapat dipertukarkan.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil pemahaman yang lebih sederhana tentang pengertian psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. (Ahmadi 2005 : 3-5 )
Definisi psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah perkembangan manusia  mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir.

B.     Tujuan  mempelajari psikologi  perkembangan.
Dalam psikologi perkembangan juga memiliki tiga tujuan yang sangat berguna. (Hurlock, 2005 : 9)
ü  Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia usia tertentu.seperti orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan.dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak anak menguasai keterampilan tersebut pada usia usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
ü  Dalam member motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.dan akhirnya,menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
ü  Sebagai bekal dalam Penyesuain diri pada situasi baru.
Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam macam tingkat ketegangan emosional,tetapi,sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilankan kalau individu sadar akan apa yang terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri.anak anak yang menguasai keterampilan keterampilan social diperlukan untuk menghadapi kehidupan social remaja yang baru,akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya  bila menginjak dewasa akan
lebih mudah melewatkan masa peralihan kemasa pertengahan.dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan kegiatan waktu sengang dengan berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.

C.    Manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak manfaat seseoarnga mempelajari psikologi perkembangan dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan prilaku diri sendiri maupun orang lain. Terutama akan terasa sangat perlu penguasaan ilmu ini bagi seseoarang yang perlu penguasaan ilmu ini bagi seorang yang selalu mengadakan komunikasi dengan orang lain.
    Berikut adalah manfaat mempelajari psikologi perkembangan antara lain:
·         Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
·         Dapat munculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak, remaja dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
·         Dapat mengarahkan seseoarng untuk berbuat dan beprilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
·         Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005 : 8-9)

D.    Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Jika dipahami secara cermat dari penjelasan pengertian tentang psikologi perkembangan sebagaimana telah dibicarakan di muka, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini bahwa psikologi perkembangan merupakan: (Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, 2005 : 8)
1.      Cabang ilmu psikologi.
2.      Objek pembahasannya ialah perilaku atau gejala jiwa seseorang.
3.      Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.
Adapun gejala jiwa atau perilaku manusia dalam ruang lingkup lain, dibahas oleh psikolog-psikolog yang lebih bersifat khusus, yang secara ilmiah mendasarkan pada hasil penemuan-penemuan empiris antara lain:
v  Psikologi faal
v  Psikologi abnormal
v  Psikologi belajar
v  Psikologi industry
v  Psikologi remaja
v  Psikologi pendidikan
v  Psikologi klinis
v  Psikologi social
v  Psikologi lingkungan
v  Dan lain-lain
Sedangkan menurut beberapa ahli menyebutkan bahwa ruang lingkup psikologi adalah sebagai berikut:
1.       F.J. Monks – A.M.P. Knoers, dalam bukunya Ontwikkelings Psychologie
a.       Periode pre natal dan tahun pertama
b.      Usia 1-4 tahun
c.       Anak pra sekolah dan sekolah
d.      Masa remaja
e.       Masa remaja pada batas dewasa awal
f.        Masa dewasa dan masa tua
2.      Drs. Zulkifli, dalam bukunya Psikologi Perkembangan
a.       Masa bayi
b.      Masa kanak-kanak
c.       Masa anak sekolah
d.      Masa remaja
3.      Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya Developmental Psychology
a.       Periode pra-natal
b.      Masa bayi baru lahir
c.       Masa bayi
d.      Masa kanak-kanak
e.       Akhir masa kanak-kanak
f.       Masa puber
g.       Masa remaja 
h.      Masa dewasa dini : penyesuaian pribadi dan social
i.        Masa dewasa dini : penyesuaian pekerjaan dan keluarga
j.        Usia madya : Penyesuaian pribadi dan social
k.      Usia madya : Penyesuaian pekerjaan dan keluarga
l.        Usia lanjut : Penyesuaian pribadi dan social
m.    Usia lanjut : Penyesuaian pekerjaan dan keluarga

DAFTAR PUSTAKA
-          Ahmadi abu, Drs munawwir sholeh, psikologi perkembangan, (rinika cipta : Jakarta,2005)
-          B,Hurlock Elizabet, psikologi perkembangan edisi ke lima.ciracas Jakarta
-          FJ Monks A,M,P Knoers siti rahayu hadiantono. Psikologi perkembangan Gajah mada university press: Yogjakarta 2006
-          Ahmadi abu.psikologi perkembangan,2005,Jakarta PT Asdi Mahasatya.
-          Van den Daele, L.D.A cook’s tour of development, journal of genetic psicology, 1967
-          Papalia, Diane E,. et. al human development (piskologi perkembangan) 2008 Jakata, Kencana
-          Bower, T . G. R Repetitive processes in child develphment, scientific American, 1976
-          Seiffer dan hoffnung. theorichal and empherical approach to study develpohment, genetic psychology monograph, 1975
-          Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Munawar Sholeh. Penerbit: Rieka Cipta. Jakarta. 2005.   
-          Hurlock, Elizabeth B. Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan : Penerbit: Erlangga Terbit: Jakarta Tahun Terbit: 1998



[1] Kemiripan hubungan suatu individu berdasarkan struktur struktur yang ada dalam gen.
[2] Perkembangan prilaku dari individu yang dipandang dari perjalaan hidupnya,sejak konsepsi sampai meninggal dan faktor yang mempengaruhi adalah berdasarkan dar pengalaman dan faktor lingkungan.

Translate

Pengikut